ADVERTISMENT IN PRINT MEDIA

 Iklan dimedia cetak sudah digunakan sejak zama dulu. Zaman sebelum media elektronik dan alat-alat canggih di munculkan. Bahkan internet pun belum muncul, media ini sudah digunakan oleh semua orang untuk memberikan informasi kepada khalayak umum. Sejak dulu media ini paling banyak di cari dan digunakan oleh orang banyak untuk mendapatkan semua informasi terutama untuk orang yang suka bisnis hal utama yang di cari tak lain adalah iklan dari suatu produk dan jasa yang telah termuat di dalamnya.
Awal perkembangan media cetak adalah dimana perkembangan teknologi yang belum berkembang, yaitu media cetak dibuat memakai mesin tik untuk membuat suatu iklan produk sedangkan gambar-gambar atau animasi yang memperbagus iklan produk itu dibuat secara manual dengan menggunakan pena. Media cetak awal lebih banyak memperlihatkan perkembangan bentuk penerbitan ketimbang isi media itu sendiri.
Perkembangan media cetak sekarang yaitu didukungnya perkembangan teknologi yang sudah berkembang, sehingga dapat memudahkan orang untuk membuat suatu iklan yang lebih kreatif dan atraktif. Dapat dijelaskan bahwa perubahan perkembangan awal media cetak dan perkembangan sekarang media cetak adalah didukung perkembangan teknologi yang semakin canggih. Sehingga membawa perubahan pada bagian bentuk, format, struktur, tekstur dan model dari iklan tersebut, akan tetapi perkembangan teknologi tidak mempengaruhi atau mengubah isi dari suatu iklan yang muncul di media. Pembuatan media cetak sekarang dengan teknologi yang canggih adalah dengan menggunakan computer untuk mendesain iklan suatu produk dengan menggunakan grafis dan dicetak dengan printer.
Dengan kecanggihan yang mengiringi pembuatan media cetak, bisa memperjelas segala iklan yang termuat di dalamnya, informasinya bisa dinikmati secara jelas oleh semua masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan info mengenai iklan lebih falid dan detail. Kemudahan mendapatkan iklan dari media cetak tersebut mendorong masyarakat untuk membaca iklan di media cetak.
Dengan berkembangnya teknologi dan portal berita secara online melalui internet, media cetak masih memiliki pembaca setianya dan tidak terkecuali pendapatan iklan. Saat ini media cetak memiliki penetrasi 8 persen dan dibaca oleh 4,5 juta orang di Indonesia. Hal ini didapatkan dari hasil survei Nielsen Consumer & Media View (CMV) kuartal III 2017. Alasan utama para pembaca masih memilih koran adalah karena nilai berita di dalamnya  yang dapat dipercaya. Elemen kepercayaan dari masyarakat terhadap konten tentu berpengaruh terhadap iklan yang ada di dalam media cetak tersebut.
Meskipun jumlah pendapatan belanja iklan turun 11 persen dari tahun 2013 ke tahun 2017, namun total pendapatan iklan koran tercatat sebesar Rp 21 triliun. Nielsen memandang, ini adalah gambaran media cetak masih memiliki peluang mendapatkan iklan yang signifikan. Jika dibandingkan porsi belanja iklan di media cetak dan media televisi, kategori hotel dan restoran masih banyak beriklan di media cetak dengan porsi 97 persen, diikuti kategori kesehatan dan pengobatan serta kategori toko atau toko spesialis masing-masing memiliki porsi iklan yang tinggi di media cetak dengan 95 persen, serta kategori institusi pendidikan formal (89 persen). Adapun porsi iklan di media cetak untuk kategori multivitamin dan suplemen adalah 18 persen, dan kategori perangkat dan layanan komunikasi masih di angka 12 persen. 
Adapun majalah yang terbit zaman dulu, dan masih tetap sama isinya dengan majalah sekarang, itu karena kepercayaan masyarakat terhadap media cetak tersebut. Biasanya dari artikel-artikel yang termuat di media cetak tersebut yang memuat kritikan yang dapat membuka mata masyarakat sehingga terjadi revolusi. Selain kritikan, surat kabar juga memuat tulisan-tulisan dan dokumen-dokumen penting yang merupakan kinerja pemerintah yang dapat menjadi skandal dan korupsi pemerintah.
Jurnalisme media cetak mencapai kesuksesan kerjanya ketika berbagai majalah dan surat kabar menambahnkan fotografi yang sangat diminati masyarakat untuk menguatkan isi dari berita. Dengan begitu masyarakat sebagai audience yang menjadi sasaran jurnalisme semakin meluas. Dan pendapatan dari iklan pun meningkat.